Hal-hal yang perlu diperhatikan saat membeli makanan kesehatan dan obat-obatan paten

8 Oktober 2024

Mulai 1 Juli 2020, obat-obatan yang boleh dikirim ke dalam negeri dalam jumlah terbatas, jumlahnya dibatasi dua kali dalam setahun, dan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu.

Mulai 1 Juli 2020, jumlah obat yang dikirim ke negara tersebut akan dibatasi, dan jumlahnya dibatasi dua kali dalam setahun, dan harus ada persetujuan terlebih dahulu.
Penumpang yang kembali ke negara tersebut dengan membawa obat-obatan untuk digunakan sendiri harus mematuhi "Tabel Terbatas Obat untuk Penggunaan Sendiri oleh Penumpang Masuk". melebihi 6 jenis. Jika melebihi batas tersebut, Anda harus mengajukan surat persetujuan impor sebelum kembali ke negara Anda.
Jika obat dikirim ke negara tersebut tanpa persetujuan atau dibawa ke dalam negeri dalam jumlah berlebih, obat tersebut dapat dianggap sebagai obat terlarang berdasarkan Pasal 22 Ayat 1 Ayat 2 Undang-Undang Kefarmasian, dan hukuman maksimalnya adalah hukuman penjara hingga 10 tahun. bertahun-tahun.

Ketika seseorang mengirimkan obat-obatan dari luar negeri ke negara asalnya, baik obat resep atau obat bebas, pada prinsipnya mereka harus mengajukan permohonan izin impor dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (FDA).
Permohonan obat resep tidak boleh melebihi dosis wajar yang tertera pada resep. Obat tanpa resep tidak boleh digunakan berulang kali dalam waktu 6 bulan, dan jumlahnya setiap kali tidak boleh melebihi 12 botol atau 12 tabung atau total 1.200 pil.
Apabila formulir izin impor tidak dapat diverifikasi dan untuk keperluan pribadi, maka bea cukai hanya akan mengeluarkan 2 botol (kotak) masing-masing jenis berdasarkan surat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan jumlahnya tidak melebihi 6 jenis.
Harap perhatikan jumlah yang tertera pada kemasan obat untuk menghindari melebihi batas; beberapa vitamin atau makanan kesehatan dosis tinggi diklasifikasikan sebagai obat di Tiongkok dan harus mengajukan persetujuan sebelum dapat diedarkan.